Kamis, 21 Maret 2013

Cinta Dalam Diamku

Entah kapan dan berawal darimana rasa itu tumbuh, aku tak ingat lagi. Bertahun-tahun silam ku tahan rasa yang tak pernah bisa ku tebak alurnya, misteri yang tak pernah bisa dipecahkan oleh teori dan argument apapun. Rasa yang semakin hari semakin sesak mengisi ruang kosong dalam hidupku. Dari waktu kewaktu ia seperti bom yang siap meledak dengan ganasnya.
Sekuat tenaga ku tekan rasa itu hingga frekuensi terendah yang ku bisa, namun rasa sakit menyiksaku, melumpuhkan setiap sendi-sendiku. Dalam diamku sesalku merasuk, aku hanya manusia kecil yang tak punya kekuatan apapun. Tertunduk lesu aku dalam diamku, Robb yang maha Rahman cintaku untuk-Mu kini terbagi.
Aku sadar akan rasa yang salah itu, namun aku semakin tak terkendali. Rasa itu semakin melekat kuat, ia begitu mengikat sulit untuk kulepaskan. Kadang aku ragu, apakah itu cinta? Atau hanya nafsu yang menjerumuskan? Entahlah..
Sebenernya aku tak begitu mengenal lelaki itu, meski ia bukan orang baru dalam hidupku. Ia adalah lelaki masa kecilku. Bisa dibilang kakak ku. Sekian lama waktu telah mendidiknya dengan baik dan beberapa tahun silam tepatnya Idul Fitri 2009 ia hadir sebagai orang baru dalam kehidupanku. Awalnya biasa, namun sosok barunya kini menjelma menjadi sosok yang mengagumkan buatku. Berawal dari komunikasi beberapa menit ia mulai mengenalku sebagai sosok gadis dewasa, bukan lagi adik kecilnya beberapa tahun silam. Komunikasi berlanjut, meski tak terlalu lancar karena dari situ rasa takut mulai menderaku. Hatiku mulai terasa aneh, ada getaran lembut ketika mendengar namanya disebut, dan aku selalu berbunga-bunga ketika membicarakannya. Rasa ini tak wajar untukku, dan ini pertama kalinya bagiku. Aku tau itu cinta.
Dari situ aku mulai menghindar darinya, bahkan akupun tak punya keberanian hanya untuk sekedar mengkangkat telfon darinya. Sebisa mungkin aku mencoba menghilangkan rasa itu, Sakit sekali, semakin kuat ku mencoba menghilangkannya semakin sakit pula rasanya. Aku takut pada Robb ku. Aku hanya ingin jatuh cinta setelah menikah, dan cinta itu hanya untuk suami yang kelak mendampingku. Aku ingin seperti Fatimah yang mencintai Ali dalam diam hingga Allah menyatukannya.
Aku memang tak pernah bisa memungkiri rasa itu sebagai fitrahku, namun menurutku waktu yang belum tepat untuk itu. Dan itulah yang membuat rasa itu salah untukku. Komunikasiku dengannya pun terputus.
Sampai pada waktu itu bulan ramadhan tahun 2010 ia hadir kembali dalam dunia mayaku, ia mulai menjadi temanku di situs jejaring sosial facebook. Kumunikasipun terjalin kembali, rasa itu mulai tumbuh lagi, semakin besar. Dan moment Idul fitri ini adalah puncaknya. Komunikasi diantara kamipun semakin lancar, namun aku tetap membatasinya hingga masih dalam taraf wajar karena aku hanya berkomunikasi lewat obrolan di facebook. aku bingung dengan keadaan ini, aku bingung dengan perasaanku, antara rasa takut dan senang. Meski hanya didunia maya namun itu sudah cukup mengobrak abrik benteng pertahanan ku yang sudah kubangun dan ku jaga selama ini.
Tahun 2012 silam kudengar kabar bahwasanya ia akan menikah dengan sorang gadis, jujur sakit sekali rasanya, aku tak pernah merasakan sesakit ini, namun aku senang kalau dia sudah menemukan jodohnya karena dengan itu aku tak perlu risau lagi dengan perasaanku. Dan dari situ aku mulai berusaha melupakan rasa itu, dan focus dengan studiku yang mulai memasuki tingkat akhir ini.
Namun dari bulan kebulan kabar tentangnya akan menikah mulai lenyap entah kemana hingga akhir tahun 2012 dan kini sampai memasuki tahun 2013 ia masih sendiri dan belum ada tanda-tanda untuk menikah.
Dan aneh nya denganku Setelah bertahun-tahun aku tetap mencintainya dalam diamku, tak pernah berkurang sedikitpun rasa itu hingga detik ini. Namun bagiku cinta dalam diamku tetap indah, karena rasa itu tetap utuh tak tersentuh, cukup aku dan Robb ku yang tau. Dan aku percaya rencana Allah itu indah. Aku tak pernah risau akan jodohku, karena aku percaya hakikat jodoh itu bukan mencari tapi mempersiapkan. Mempersiapkan diri untuk menjadi yang lebih baik, karena janji Allah benar wanita yang baik hanya untuk lelaki yang baik. ***
                                                                            Metro, Friday 22 March 2013 (02:58 AM)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar